Setiap lewat depan stasiun Malang Kota baru, ada kedai bakso yang selalu ramai. Namanya, Bakso Priangan.
Aku penasaran sekali ingin coba. Apakah rasanya mampu mengobati kerinduan pada tanah pasundan? 😆
Beberapa hari lalu akhirnya berkesempatan untuk mencoba bakso Priangan ini. Jujur ekspektasi aku lumayan tinggi. Apalagi kalau melihat suasana kedai yang relatif selalu ramai.
Saat memesan, ternyata, sistem pesannya agak unik, tempat memesan bakso, mie ayam dan minumnya ada di tempat yang terpisah. Jadi mesti mendatangi satu per satu meja pesannya.
Bakso Campur
Aku memesan bakso campur, sejujurnya aku rada kecewa. Karena yang datang bakso seperti ini. Dalam hatiku, ini mah tetep bakso malang keknya ya walau ngga ada bakwan makangnya. Tapi di meja tetap disediakan keripik bakwan malang bagi yang ingin makan dengen bakwan malang. Haha.
Secara rasa, lumayan sih. Aku suka bakso halusnya. Tapi untuk bakso kasar dan tahunya biasa aja.
Oh ya, di meja juga disediakan lontong untuk owlengkap makan bakso. Kan, jadi semakin bingun, emang di Jabar ada lontongnya kalau makan bakso? 😂
Percakapan Basa Sunda
Kekecewaan aku tentang bakso Priangan ini, agar terobati ketika mendengar percakapan basa Sunda dari pelayanan dan kokinya. Alhamdulillah orangnya beneran orang sunda. Haha. Udah lama banget ga denger percakapan basa Sunda. Rasanya kek ada yang nyessss gitu. Kangen mudik ke Jabar.
Menu di Bakso Priangan Mang Yayat
Harganya cukup affordable, rasanya menurutku B aja. 🙈