maminela
Menu
  • About
  • Kuliner
  • Traveling
Menu

Review Pepes Bandeng Pring Sewu

Posted on April 28, 2024April 28, 2024 by Nela

Awalnya aku tidak begitu suka ikan bandeng. Aroma yang khas, dan tekstur sisik bandeng yang agak beda dari ikan lain, membuatku enggan untuk memakannya.

Namun, tetanggaku seringkali membuat postingan nikmatnya makan pepes bandeng. Akhirnya terpincut juga, jadi ingin coba. Hehehehehe.

Pepes Bandeng Pringsewu

Packaging Bagus Banget

Aku membeli pepes bandeng pring Sewu ini di tetanggaku yang reseller resmi dari Pring Sewu. Katanya, beliau terlanjur suka makan ini saat melewati mudik Jakarta Malang, akhirnya memberanikan diri untuk daftar menjadi reseller resmi. Jadilah, tetanggaku ini selalu sedia pepes bandeng Pring Sewu, Alhamdulillah. Memudahkan sekali untuk mami mami mager masak. Haha.

Ternyata, setiap pcs pepes bandeng ini dikemas dalam bentuk frozen. Kemasan luarnya berbentuk box persegi panjang. Ternyata di bagian dalam box ini sudah termasuk styrofoam.

Kemasan ini membuat suhu pepes bisa lebih stabil. Cocok untuk kemasan oleh-oleh. Kapan-kapan bisa dicoba pulang ke Jakarta bawa ini, apakah awet juga bekunya.

Setelah box, styrofoam, di lapisan paling dalam pepes di vacuum. Jadi aman banget packagingnya.

Tersedia beberapa Varian Pepes

Ada pepes standar (dengan pete dan cabe), pepes tanpa cabe, dan pepes tanpa pete.

Tadinya aku mau pepes no cabe dan no pete, tapi ternyata saat aku pesan tinggal ada pepes standar saja.

Awalnya ragu, tapi kata temanku, cabenya tidak terlalu pedas karena cabe rawit merahnya masih dalam kondisi tidak dipotong-potong. Mudah-mudahan anakku suka, begitu kataku dalam hati.

Karena kalau ternyata tidak suka, bisa gawat. Hahaha. Karena suamiku sedang kerja di luar kota. Tidak bisa membantu menghabiskan pepes ini.

Semua varian ini, berat bobotnya sama-sama 500gr. Cocok untuk menu keluarga, porsinya pas untuk sekeluarga.

Pepes Bandeng Pring Sewu

Pepes Bandeng Standar

Jadi, dari petunjuk yang ada di box, seharusnya di kukus selama 30 menit sebelum disajikan. Tapi karena aku mager untuk ngukus, akhirnya aku panaskan di microwave aja. Haha. Ternyata bisa juga, tetap enak kok!

Rasanya Nikmat

Rasanya nikmat banget lho ternyata. Daun singkong yang banyak, gurih dari jamur juga mantap. Ikan tidak terasa amis, dan tukang juga hampir tidak ada. Kalaupun masih ada tulang yang tertinggal, sudah empuk karena sudah di presto.

Sedikit tips dari aku, kalau kedapatan ada red muscle ikan bandeng (daging ikan yang warnanya kecoklatan), sebaiknya disisihkan saja. Karena jujur rasanya kurang cocok si aku. Lebih amis dan kurang enak.

Tapi kalau daging bandeng yang berwarna biasa, rasanya sungguh nikmat. I will repurchase, of course.

Category: Food, Kuliner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bikang Kuno Pendawi
  • Nasi Bok khas Madura di Pasar Oro-Oro Dowo Malang
  • Mie Cendana Pasar Klojen Malang
  • Kuliner di Pasar Oro Oro Dowo
  • Kulineran di Pasar Klojen Malang

Recent Comments

  1. lenggana on Wisata Petik Apel di Kusuma Agrowisata Batu

Archives

  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023

Categories

  • Food
  • History
  • Kuliner
  • Traveling
  • Uncategorized
© 2024 maminela | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme