Pertama kali makan steak moen moen entah kapan. Sepertinya sudah lebih dari satu dekade lalu. Saat aku masih tingga di Depok. Dulu, kalau mau makan di Steak Moen Moen Detos (Depok Town Square), antriannya selalu panjang. Di dominasi oleh anak-anak pelajar sma dan mahasiswa yang ingin makan steak tapi dengan harga super terjangkau. Herannya, walaupun antri panjang, tetap banyak yang antri, ngga kapok-kapok.
Antrian memang kadang tidak bisa dibohongi ya. Apalagi jika sudah teruji oleh waktu. Antrian sungguhan tanpa settingan.
Terbukti ketika aku kangen Depok, akhirnya memutuskan untuk mencoba Steak Moen-Moen yang ada di Matos (Malang Town Square). Ternyata tetep antri juga lho. Haha.
Menu Steak Moen Moen
Menu yang ada di Steak Moen Moen banyak versi paketannya. Jadi sudah menu lengkap tanpa ribet pilih pilih menu tambahan.
Tenderloin paket adalah favoritku. Tapi kalau mau bener-bener kenyang, bisa pilih double tenderloin atau double chicken.
Puding cokelat Moen moen juga rasanya enak. Anakku suka sekali, sekali makan langsung hap hap ludes. Alhamdulillah.
Murahnya Kebangetan
Aku makan bertiga dengan suami dan anak, ngga sampe 70.000 lho, udah kenyang baneget, alhamdulillah. Yang bikin aku heran adalah, harga di Steak Moen Moen ini seperti tidak mengalami kenaikan harga sejak sepuluh tahun lalu. Mungkin ngga kena inflasi ya. hahaha. Tapi memang ukurannya sedikit lebih kecil sepertinya dari yang dulu pernah aku coba. Sampe kepikiran ini ownernya masih dapat ungtung kan ya. kalau jual harga segini. Murahnya kebangetan, cocok bahkan untuk anak-anak pelajar dan mahasiswa.
Cobain Menu Steak dengan Nasi deh, Enak!
Salah satu menu signature Mone moen menurutku adalah menu dengan pelengkap nasi. Kapan lagi coba Steak dengan Nasi. Hehehe.
Kali ini aku coba menu chicken paprika dengan nasi, untuk anakku yang masih usia 3 tahun. Ternyata untuk anakku ini cocok banget. Anakku lahap, sampe habis. Ada sensasi pedas merica dan paprika, tapi masih bisa di tolerir.